Cara Budidaya Jamur Merang - Jamur Merang
adalah salah satu jamur yang bisa dikonsumsi. Jamur ini umumnya banyak
dibudidayakan di beberapa wilayah Asia dan juga termasuk di Indonesia.
Sesuai dengan namanya, Jamur Merang biasanya dibudidayakan pada media
merang atau jerami yang telah dijadikan kompos.
Budidaya Jamur Merang juga tergolong tidak sulit. Panen sudah bisa dilakukan terhadap tubuh buah yang belum sepenuhnya berkembang. Meski demikian tubuh buah jamur yang telah membuka payungnya juga masih bisa dikonsumsi meski harganya akan cenderung menurun.
Pada tulisan kali ini akan kita bahas mengenai cara budidaya jamur merang dengan media kardus. Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan sebelumnya tentang cara budidaya jamur tiram yang sudah dipublikasikan di blog Karo Cyber.
Cara Budidaya Jamur Merang dengan Media Kardus
Meski pada umumnya Jamur Merang dibudidayakan pada media merang, tetapi akhir-akhir ini media penanaman jamur ini cenderung dilakukan didalam media kardus. Hal ini dilakukan karena di wilayah perkotaan umumnya akan kesulitan mencari bahan baku merang.
Selain mudah didapatkan kardus juga memiliki keunggulan lain sebagai tempat budidaya jamur merang. Adapun kelebihannya, yaitu cukup dengan hanya menyobek bagian kardus, dan kemudian direndam dengan air kapur selama 5 hari, maka media kardus sudah siap dimasukkan kedalam lumbung atau rak. Selain itu jamur yang dibudidayakan melalui media kardus akan menghasilkan jamur yang lebih kenyal dan aromanya juga lebih wangi dan dengan warna yang lebih putih.
Berikut adalah cara budidaya Jamur Merang dengan media Kardus selengkapnya, dimana tahapan-tahapan budidaya dimailai dari pembuatan kumbung, Penanaman, Perawatan, hingga Panen.
A. Persiapan Tempat Budidaya Jamur Merang
1. Pembuatan Kumbung
Umumnya kumbung dibuat dari rangka bambu. Dinding dapat dibuat dari bambu atau bisa juga memakai plastik agar biayanya semakin murah, sementara untuk bagian atap dapat digunakan rumbia. Ukuran kumbung yang paling ideal adalah lebar 4 meter, panjang 6 meter, dan tinggi 3,5 meter. Didalam kumbung dapat diisi dengan 2 baris rak penanaman dengan masing-masing panjang 5 meter dan lebar 80 cm dan terdiri dari 4-5 tingkat.
Usahakan agar tempratur dalam ruangan kumbung selalu terjaga, yaitu antara 28-35 drajat celsius. Dalam hal menjaga tempratur ini, maka didalam kumbung dapat dipasang lampu.
2. Pembuatan Media Rak dengan Ukuran 2 M2
Bahan yang digunakan adalah kardus dan ditambah dengan campuran-campuran lainnya seperti berikut:
- Pupuk NPK berfungsi sebagai unsur hara makro primer untuk merangsang pertumbuhan pada fase awal atau pertumbuhan vegetatif misalnya pertumbuhan akar.
- Petroganik.
- Dedak halus, sbg makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur.
- Kapur, untuk menetralisasi kardus
- Tepung beras ketan ( Merk Ros Brand )
- Bonggol pisang ( akar pohon pisang )
- Limbah sayuran dari tanaman kubis, bungkol, pecsai, caisin, dan kangkung. (minta aja di pasar gratis soalnya di buang)
- Arang sekam, sebagai pelapis akhir media, berfungsi menstabilkan suhu tempat tumbuh jamur
- Bibit 5 botol
- Kardus 20 kg
- Bekatul atau dedak halus 5 kg
- Kapur 5 kg
- Arang sekam 25 kg
- Bonggol pisang Batu / Pisang Klutuk 5 kg ( Kalau Tidak ada Ganti Buncis )
- Limbah sayur 10 karung
- Pupuk NPK 1/4 kg.
- Petroganik 1 kg
Sobek-sobek kardus hingga ukuran 5-10 cm
rendam kardus dengan larutan kapur (5 kg kapur dalam air sampai semua kardus terendam) bak kolam berukuran 4x6 m yang dibuat dari terpal plastik, taburkan pupuk NPK 1/4dalam rendaman. Biarkan hingga 5 hari.
Potong-potong bonggol pisang dan limbah sayuran hingga menjadi potongan kecil.
Hancurkan bibit jamur dari botol, campurkan dgn tepung beras ketan.
B. Penanaman Jamur Merang
Ketika media atau tempat budidaya sudah selesai dipersiapakan, maka selanjutnya yang perlu diketahui adalah tahapan-tahapan yang harus dialukan dalam penanaman Jamur Merang, yaitu sebagai berikut:
- Taburkan sisa kapur sebagai dasar media
- Tuangkan media kardus yang sudah ditiriskan ke atas rak dalam kumbung. Bentuk media tersebut menjadi gundukan-gundukan dengan 30x30 cm dan tinggi 10 cm. tiap rak berjejer dua baris gundukan
- taburkan setengah bagian campuran limbah sayuran dan bonggol pisan
- Lapisi kembali gundukan dengan media kardus setinggi 10 cm, lalu taburkan sisa dedak atau bekatul, bonggol pisang dan limbah sayuran. Media tanam terdiri dari dua lapisan media.
- Lakukan pasteurisasi untuk mensterilkan media dan ruangan dalam kumbung. Dengan memasukkan uap panas (bersuhu 60-70 derajatC) selama 6-8jam. Untuk hasil yang lebih baik, ulangi pemanasan uap ini dengan suhu yang sama selama 4 jam. Saat dilakukan pasteurisasi, kumbung ditutup rapat.
- (caranya di sebelah kumbung di pasang 2 drum yang diberi air yang dipanaskan, uapnya dialirkan dalam kumbung, untuk menghemat bahan bakar air ditambah sedikit-sedikit)
- Turunkan suhu sampai 30 derajatC dengan membuka jendela kumbung.
- Tanam bibit jamur di media (2 botol /m2). Sebagian sebagian bibit dibenamkan dalam gundukan media. Sisanya ditaburkan merata di atas seluruh permukaan media.
- Taburi dengan arang sekam yang sudah dicampur dengan air dan pupuk organik biogan(tidak pakai biogan juga tidak apa2)
- Tutup rapat media yang sudah ditanami dengan plastik transparan.
- Suhu ruang dijaga 28-35 derajatC
- Pada hari kelima, pada pukul 00.00-06, buka plastik penutup media dan jendela kumbung. Lalu semprot dengan 10 liter air cucian beras yang dicampur dengan 10 tutup biogan dengan bantuan hand sprayer
- Selanjutnya setiap hari plastik dibuka selama 10 menit untuk menjaga sirkulasi udara. Dan atur supaya pada pukul 07.00-11.00 siang sinar matahari masuk dalam kumbung
Jamur sudah dapat dipanen setelah berumur 10-14 hari sejak penanaman. Penen dapat dilakukan setiap hari sampai tanaman berumur sebulan. Jamur merang dipanen sebelum mekar, yaitu kancing masih dalam tahap stadium telur.
ref
0 comments:
Post a Comment