SURYA Online, BLITAR - Rabu (16/1/2013), 100 petani Blitar, yang sedang long mach ke Jakarta, bakal mampir sebentar di pendopo Pemkot Solo. Rencananya, mereka akan diterima langsung oleh FX Hadi Rudyatmo, Wali Kota Solo.
 |
| surya/imam taufik |
Tak ada agenda khusus, hanya sekadar ramah tama karena orang nomer satu di Solo itu merasa simpati atas perjuangan para petani itu yang ingin menuntut keadilan ke SBY.
"Kami sudah janjian sama pak wali kota. Besuk (hari ini), kami akan diterima di pendopo," kata M Trianto, koordinator aksi jalan kaki petani Mentaraman-sebutan petani Blitar, Selasa (14/1/2013).
Karena sudah janjian itu, Trianto bersama 100 petani itu langsung bersemangat. Meski Selasa siang kemarin, perjalanannya baru sampai
Mantingan, Ngawi, namun ia bakal mampu menempati janjinya bertemu pria yang menggantikan Jokowi, yang sekarang jadi Gubernur Jakarta itu. Untuk bisa sampai Solo tepat waktu, para petani itu sudah siap jalan kaki terus meski malam hari. Yang penting, pagi hari sudah masuk Solo.
"Sekitar pukul 09.00 WIB, kami akan diterima. Jumlah kami tetap 100 orang karena kemarin mereka yang sakit sudah sembuh dan bergabung kembali. Kalau kami sudah sampai Solo, berarti perjalanan kami sudah mencapai sekitar 280 km (jarak Blitar-Solo)," ungkap Trianto yang saat dihubungi Selasa sore masih jalan kaki di sekitar Mantingan.
Seperti diketahui, mereka melakukan aksi jalan kaki dari Blitar ke Jakarta itu dengan tujuan hendak menemui Presiden SBY di istana. Tujuannya, untuk menuntut tanah redis bekas milik perkebunan. Sebab saat kampanye dulu (2007), SBY berjanji akan membagikan tanah bekas perkebunan se-Indonesia dengan luas 9,25 juta hektare (Ha).
0 comments:
Post a Comment